Field Trip Pokdakan Berua Maros ke Instalasi Tambak BRPBAP3 di Takalar

797

Kontributor : Makmur, S.Pi, M.Si  dan Mat Fahrur, S.Pi (Peneliti BRPBAP3 Maros)

Maros, 7 Mei 2018.  Kegiatan diseminasi hasil riset berupa optimalisasi tambak di Desa Rammang-Rammang Maros yang telah diadakan tanggal 6 Maret 2018 lalu, telah ditindak lanjuti dengan pendampingan teknologi oleh peneliti BRPBAP3.  Beberapa kegiatan telah dilakukan diantaranya pemetaan lahan tambak pada tanggal 30 April 2018, kemudian dilanjutkan dengan field trip Kelompok Pembudidaya Ikan Berua Desa Rammang Rammang ke Instalasi Tambak Percobaan (ITP) BRPBAP3 di Kabupaten Takalar, pada tanggal 3 Mei 2018.

“Field trip ke ITP Takalar dilakukan untuk memberikan gambaran baru mengenai teknologi budidaya bagi Pokdakan dari Desa Rammang Rammang” ungkap Mat Fahrur, S.Pi, Peneliti BRPBAP3 di Takalar.  “Dengan melihat pola budidaya yang dilakukan di tempat lain, seperti di Takalar ini, akan memberikan motivasi dan pengalaman baru bagi teman-teman pembudidaya” lanjutnya.

Selama field trip, rombongan Pokdakan Berua yang diwakili oleh empat orang pembudidaya diterima oleh peneliti BRPBAP3 di ITP Takalar.  Mereka melihat contoh pemanfaatan buangan budidaya udang yang dimanfaatkan untuk budidaya kerang hijau, ikan nila.  Selain itu, rombongan juga melihat penggunaan rakit apung di tambak untuk antisipasi banjir yang berpotensi menghanyutkan komoditas budidaya.  “Kita memperlihatkan contoh langsung di lapangan, hal-hal praktis yang bisa dilakukan pembudidaya di tempat mereka” Jelas Makmur, S.Pi, M.Si, Penanggung Jawab ITP Takalar yang turut hadir mendampingi kunjungan.  “Secara spesifik di lokasi Rammang Rammang, ancaman banjir masih menjadi kendala, oleh karena itu, kita sampaikan alternatif sederhana untuk membuat rakit apung di tambak supaya komoditas budidaya tidak hanyut terbawa banjir” tutur Makmur.  “Bukan hanya melihat, teman-teman pembudidaya juga kita ajak bersama-sama membuat jaring dari bahan waring untuk perakitan rakit apung tersebut” jelasnya.

Selain itu, Pokdakan Berua juga akan mendapatkan pendampingan berupa pengelolaan induk ikan Nila Salin di tambak untuk mengembangkan kemandirian pembudidaya terhadap kebutuhan benih ikan.  Mat Fahrur menjelaskan bahwa rencana pengelolaan induk akan berbarengan dengan pengelolaan pemberian pakan untuk tujuan wisata.  Desa Rammang Rammang memang terkenal sebagai destinasi wisata alam yang menyuguhkan pemandangan bukit karst yang unik.  “Adanya tambak di Desa tersebut, kita dorong untuk optimal dari sisi produksi budidaya dan juga dapat menjadi obyek wisata pendukung.  Dari sisi budidaya, komoditas ikan Nila Salin yang cocok dikembangkan terutama untuk indukan, kemudian dari sisi wisata, kita dorong adanya obyek feeding fish di tambak” Jelas Fahrur.  “Melalui pengelolaan pakan, maka pembudidaya akan mengemas pakan dalam kemasan tertentu yang dijual kepada pengunjung.  Pengunjung tentu akan tertarik untuk melihat proses ikan memakan pakan yang diberikan.  Hal ini akan membantu Pokdakan untuk pengadaan pakan ikan tersebut” tambahnya.

Darwis, Ketua Pokdakan Berua yang turut serta dalam field trip tersebut, menyampaikan harapannya untuk dapat didampingi khususnya dalam pemanfaatan tambak di Desanya yang selama ini belum optimal.  “Terima kasih kepada teman-teman Balai Maros yang sudah beberapa kali aktif mengadakan kegiatan untuk pemanfaatan tambak di Desa kami” tutur Darwis.  Kegiatan berikutnya sekitar Bulan Mei – Juni adalah penebaran induk Ikan Nila Salin yang telah diadaptasi untuk ditebar di rakit apung yang sementara disiapkan oleh Pokdakan Berua.